JAMBI // megaposnews.com – Puluhan Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang tergabung ke dalam Aliansi Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus (GEMA PEKA) UIN Jambi menggelar aksi di Halaman Kantor Unit Pengelola Bahasa (UPB) Kampus I UIN Jambi Telanaipura. Selasa, (18/10/22).
Aksi tersebut menuntut beberapa hal yang telah merugikan mahasiswa dan harus ditindak lanjuti oleh pihak-pihak terkait dan terlihat dalam aksi tersebut masa aksi membentang karton bertuliskan UPB markas mafia kampus
Koordinator lapangan aksi, kevin saat di konfirmasi mengatakan meminta rektor memberikan solusi ujian Toafl dan Toefl terhadap tuntutan kemampuan ujian toafl dan toefl mahasiswa
“Menyamaratakan materi perkuliahan bahasa Arab dan bahasa Inggris sesuai bahan ujian toafl dan toefl, serta tidak mewajibkan ujian toafl dan toefl bagi mahasiswa yang telah lulus Mata Kuliah bahasa Arab dan bahasa Inggris”, kata kevin
Dirinya menambahkan diduga adanya pungutan Liar yang dilakukan oleh UPB, maka masa aksi meminta UPB menyampaikan secara terbuka ke hadapan publik pendapatan UPB
“Dari pendaftaran ujian toafl dan toefl, landasan hukum pungutan ujian remedial kedua, ketiga dan pengampunan, serta distribusi uang pendaftaran tersebut”, tambahnya
Dalam aksi tersebut masa aksi menyegel gedung UPB karena merasa kecewa pihak pengelola UPB tidak ada menemui masa aksi.”Kita kecewa karena tidak ada pengelola UPB yang menemui kami untuk menjelaskan tuntutan kami tersebut, atas kekecewaan tersebut kita masa aksi menyegel gedung UPB Tersebut”, kata kevin
“Selanjutnya, ada salah satu masa aksi bernama Eka mengatakan ke awak media, bahwa kampus UIN telah dzolim terhadap mahasiswa terkhusus UPB karena hari ini telah berbisnis dengan mahasiswa
“Seharusnya UPB tidak boleh berbisnis dengan mahasiswa, karena UIN sudah menerapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang di dalamnya tidak boleh adanya pungutan pungutan lagi terhadap mahasiswa,” kata Eka.(Tim/Red)