
Probolinggo – Kembalinya aktivitas tambang galian C Gunung Bentar yang berada di Desa Curah Sawo Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo menuai kecaman keras dari berbagai elemen masyarakat.
Pasalnya, aktivitas tambang galian C ini sangat mengganggu pengguna jalur Pantura yaitu Probolinggo-Banyuwangi, armada dumptruck galian C terlalu banyak dan semakin menggila berlalu lalang dijalur tersebut.
Pantauan Media dilokasi, salah satu warga berinisial A (tidak berkenan dipublikasi namanya-red) mengatakan, dirinya sangat terganggu dengan adanya aktivitas Tambang Gunung Bentar tersebut.
“Terus terang kami merasa terganggu dengan adanya lalu lalang dumptruck ini mas, apalagi kalau angin, debunya kemana-mana, kami berharap pihak berwajib segera menutup demi kenyamanan pengguna jalan,” katanya, Selasa (04/10/2022) sore.
Ia berharap, agar pihak berwajib segera menindaklanjuti keluhan warga dan semoga cepat diatasi. Karena kalau berlanjut, dampaknya akan semakin bahaya apalagi di bulan bulan ini musim penghujan.
Sementara itu, Ketua Afiliasi Wartawan Probolinggo Raya (AWPR) Hariyadi turut angkat bicara terkait tambang tersebut. Ia menegaskan, jika pertambangan tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.
“Banyak aspek yang harus diperhatikan, seperti dampak kenyamanan dan keamanan pengguna jalan, termasuk apakah daerah tersebut masuk hutan lindung atau tidak,” papar Bang Songot (sapaan akrab Hariyadi-red).
Haryadi juga mengkritisi terkait dampak lalu lintas yang disebabkan oleh penambang, apalagi di bulan-bulan ini musim hujan, pasti akan berakibat fatal, dengan adanya debu yang kena hujan pasti licin jalannya.
Senada dengan Hariyadi, lebih masuk kepada substansi masalah. Yasin mengatakan bahwa tambang galian C di Gunung Bentar diduga diback up salah satu oknum pengacara. “Kami menduga, ada indikasi dibalik aktivitas tambang galian C di Gunung Bentar, oknum pengacara yang bertanggung jawab,” tutur Yasin.
Mendengar aktivitas galian C Gunung Bentar aktif kembali, Ketua LSM Paskal Suliman juga angkat bicara, bahwa adanya kunjungan anggota legislatif ke lokasi dan warning dari Kapolri seolah menjadi angin belaka yang tidak ditanggapi secara serius.
“Terus terang, saya kecewa dan geram terhadap semua oknum yang terlibat di dalamnya. Dalam waktu dekat, kami akan layangkan surat kepada Presiden RI dan Kapolri terkait ini,” tandas Suliman.
(Edi)