Jakarta – Sehubungan dengan program migrasi siaran televisi analog ke digital dan penghentian siaran televisi analog (Analog Switch Off /ASO), serta rencana ASO di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) tanggal 5 Oktober 2022; Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) perlu memberikan keterangan sebagai berikut:
Kementerian Kominfo menyampaikan perkembangan digitalisasi penyiaran dan persiapan ASO menuju 2 November 2022 sebagai berikut:
Telah terdapat 45 produsen perangkat set top box dalam negeri yang memproduksi 70 tipe set top box untuk memenuhi kebutuhan STB masyarakat.
Kementerian Kominfo menyampaikan manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat dari program ASO tersebut berupa siaran TV yang lebih bersih dan jernih, serta lebih banyak pilihan program siaran dibandingkan dengan siaran TV secara analog. Hal tersebut dimungkinkan karena pemanfaatan kanal frekuensi yang lebih efisien melalui infrastruktur multipleksing, penyelenggaraan penyiaran menjadi lebih efisien dan konten siaran yang lebih beragam.
Sesuai studi Boston Consulting Group (BCG) tahun 2017, ASO akan memberikan multiplier effect dan dampak perekonomian antara lain sebagai berikut:
Dampak multiplier ekonomi dan sosial lainnya bagi masyarakat di sektor pendidikan, kesehatan, dan UMKM.
Mengingat Indonesia dan dunia tengah melakukan transformasi digital secara besar-besaran, maka dampak multiplier efek dari digitalisasi penyiaran akan jauh lebih besar dibandingkan dengan studi BCG yang dilakukan pada tahun 2017. Kementerian Kominfo akan melakukan analisa dan studi baru terhadap manfaat multiplier efek dari digitalisasi penyiaran Indonesia yang diyakini manfaatnya akan jauh lebih besar lagi.
Selanjutnya Kementerian Kominfo mengimbau agar seluruh pihak yang berkepentingan dan masyarakat terus berkolaborasi menyukseskan ASO agar layanan penyiaran digital bagi masyarakat lebih berkualitas dan bervariasi guna mewujudkan Indonesia Terkoneksi: Makin Digital, Makin Maju.
Biro Humas Kementerian Kominfo