JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang soesatyo bersama General Collaboration Manager Southern of Asia and South Asia China Southern Power Grid International (CSGI) Co. Ltd., Mr. Wu Fang menandatangani Nota Kesepahaman antara IMI dengan CSGI. Melalui Nota Kesepahaman ini, IMI bersama CSGI akan bekerjasama memajukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), ‘IMI Electric Vehicle Charging Station (IMI Charging Station)’ di berbagai daerah.
“Beberapa potensinya yakni di tol Trans Jawa, tol Merak – Bandung, hingga di berbagai kawasan di Bali. Tidak menutup kemungkinan IMI dan China Southern Power Grid International juga akan mengajak berbagai stakeholders terkait lainnya, seperti Pertamina, PLN, hingga para pelaku usaha minimarket, untuk bersama-sama berkolaborasi mengembangkan IMI Charging Station,” ujar Bamsoet usai menandatangani nota kesepahaman antara IMI dengan CSGI, di sela acara Indonesia Electric Motor Show (IEMS), di JCC, Jakarta, Kamis (29/9/22).
Turut hadir Pengurus Pusat IMI antara lain Bendahara Umum Iwan Budi Buana, Wakil Ketua Tengku Irvan Bahran dan Rifat Sungkar, Komisi Sosial Kombes Pol Putu Putera Sadana, Hubungan Antar lembaga Andrys Ronaldi, serta Komunikasi dan Media Sosial Dwi Nugroho.
Manager CSGI hadir antara lain Wang, Felix dan Stephen. Hadir pula Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, IMI Charging Station rencananya memiliki konsep ultra fast charging, sehingga bisa mengisi penuh kendaraan listrik dengan kapasitas di atas 80 kilo Watt hour (kWh) hanya dalam waktu 30 menit saja dari posisi kosong. Serta dilengkapi fitur simultan charger yang dapat mengisi 10 unit kendaraan listrik secara bersamaan.
“Langkah ini juga sebagai upaya IMI mendukung Perpres Nomor 55 Tahun 2019 yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo untuk Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Sehingga semakin menarik minat masyarakat untuk bermigrasi dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke kendaraan masa depan bermotor listrik,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, IMI Charging Station juga menjadi wujud dukungan IMI terhadap rencana Kementerian ESDM sebagaimana tertuang dalam Grand Strategi Energi Nasional yang menargetkan pada tahun 2030 nanti di Indonesia sudah terbangun 31.859 unit SPKLU yang tersebar di berbagai daerah. Sehingga bisa melayani para pengguna kendaraan listrik, yang pada tahun 2030 nanti diproyeksikan menembus 2,2 juta unit mobil listrik, dan 13 juta unit motor listrik.
“Sebagai catatan, hingga Maret 2022, Kementerian Perhubungan mencatat sudah ada 16.060 unit kendaraan listrik yang digunakan di Indonesia. Semakin banyak SPKLU yang tersedia, akan semakin meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mengganti kendaraannya ke kendaraan listrik,” terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, Kementerian ESDM juga telah melakukan kajian, jika target penggunaan 2,2 juta unit mobil listrik dan 13 juta motor listrik pada tahun 2030 nanti bisa terealisasi, akan mampu menghemat BBM sekitar 13 juta barel/tahun atau senilai Rp16 triliun/tahun. Selain juga membantu penurunan emisi CO2 sebesar 4 juta ton/tahun dan peningkatan konsumsi listrik sebesar 2,4 terawatt hour (TWh)/tahun.
“Dari sisi keuangan negara, penggunaan kendaraan listrik bisa mendorong pengurangan impor bahan bakar minyak yakni bensin dan diesel mencapai 67,9 bopd. Setara dengan penghematan devisa negara sebesar USD 1,6 miliar, sekaligus berpotensi menghemat subsidi BBM hingga Rp 600 miliar per tahun,” pungkas Bamsoet. (*)