Kab.Probolinggo // Megaposnews.com – Guna menguatkan kelembagaan usaha berbasis badan hukum koperasi dan menguatkan ekosistem usaha koperasi berbasis digital, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) menggelar workshop intensifikasi usaha koperasi.
Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, mengatakan, kegiatan yang berlangsung 31 Oktober hingga 1 November 2022 ini dimaksudkan sebagai penguatan kelembagaan usaha berbasis badan hukum koperasi. “Serta penguatan ekosistem usaha koperasi berbasis digital,” katanya.
Anung menjelaskan koperasi merupakan badan usaha berbasis anggota. Inilah yang membedakan koperasi dengan badan usaha lainnya. Anggota merupakan pemilik dan pengguna jasa koperasi serta kekuatan dan potensi utama pengembangan koperasi. Sebagaimana komitmen koperasi dari, oleh dan untuk anggota.
“Sebagai badan usaha, koperasi harus mampu membangun tata kelola yang baik (good cooperative governance) meliputi organisasi, usaha dan permodalan. Tiga aspek tersebut harus terbangun sistem manajerial yang baik dan berkualitas yang berjalan beriringan,” jelasnya.
Menurut Anung, untuk mewujudkan koperasi yang tangguh, sehat dan mandiri, koperasi harus sehat organisasi, sehat usaha dan sehat keuangan. Untuk itu, di tengah pemulihan ekonomi pasca badai pandemi Covid-19 dan tantangan revolusi industri 4.0, koperasi harus inovatif dan adaptif serta mampu terus menjadi pilar perekonomian nasional untuk mewujudkan koperasi sebagai entitas bisnis yang sehat, tangguh, mandiri dan berdaya saing.
“Akselerasi dan lompatan inovatif harus dilakukan oleh koperasi dalam memberikan pelayanan yang baik kepada anggota dan intensifikasi usaha berbasis digital adalah keniscayaan,” terangnya.
Lebih lanjut Anung menerangkan semangat dan proses transformasi digital koperasi tidak cukup go digital dengan pemanfaatan maksimal platform-platform digital semata, namun harus diiringi dengan proses upgrading quality pelaku SDM koperasi. “Koperasi harus meningkatkan branding organisasi dan usahanya untuk dapat benar-benar menjadi bagian dari digital itu sendiri atau be digital,” tegasnya.
Anung menambahkan untuk itu koperasi harus benar-benar out off the box (keluar dari kebiasaan), adaptif terhadap perubahan dan terus meningkatkan ketangguhan di tengah pandemi dan terus memperkuat daya saing di tengah persaingan global revolusi industri 4.0 sehingga akselerasi dan lompatan dapat teraih.
“Saya harap ini merupakan momentum bagi koperasi untuk dapat lompat lebih tinggi dan berakselerasi dengan cepat untuk menjadi agen percepatan mobilisasi transformasi digital koperasi di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 31 orang peserta dari unsur koperasi berbasis wanita dan 5 orang dari unsur koperasi berbasis serba usaha di Kabupaten Probolinggo. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari Pengawas Koperasi DKUPP Kabupaten Probolinggo Josef Teguh Sulaksono dan Pengawas Koperasi DKUPP Kabupaten Probolinggo Mochamad Iqbal Mahardiyani.
(Edi D/Tim)