Rangkaian kegiatan Temu Nasional Jaringan Gusdurian di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Sabtu (15/10/2022) malam diisi dengan Panggung Budaya dan Konser Toleransi Gusdurian, acara ini menjadi ajang refleksi dan memotivasi Gusdurian mengikuti perjuangan Gus Dur, sesuai dengan tema “Menguatkan Integritas Gerakan, Meneguhkan Spirit Kebangsaan”.
Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut antara lain Ny.Shinta Nuriyah Wahid, Gus Mus KH Mustofa Bisri, Lukman Hakim Saifuddin, Zawawi Imrond, penyair Celurit Emas dari Sumenep ini juga membacakan puisinya, sedangkan Gus Mus karya puisinya ditampilkan dalam bentuk Musikalisasi Puisi berjudul Sang Pemimpin Pemberani, yang merupakan gambaran imajinasi dari Gus Dur.
Dua putri Gus Dur, Alissa Wahid dan Inayah Wahid termasuk pengisi acara, juga Ny. Shinta Nuriyah Wahid dengan membaca Puisi Surat Cinta Untuk Gus Dur. Istri Gus Dur tersebut dihadapan Gusdurian juga memberikan pesan untuk tetap meneruskan perjuangan Gus Dur.
“Pesan saya teman-teman Gusdurian harus berani untuk menyuarakan apa yang menjadi spiritnya dari Gus Dur,” pesan Ny. Shinta Nuriyah Wahid.
Alissa Wahid selaku Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian tampil memberikan orasi untuk memotivasi dan mengingatkan para Gusdurian untuk selalu bersama dengan orang yang lemah dan dilemahkan seperti yang diajarkan oleh Gus Dur. Dari pertemuan Gusdurian ini juga menjadi ajang untuk mengasah alat perjuangan, nurani dan hati.
“Gusdurian selalu bersama dengan orang yang lemah dan dilemahkan seperti yang diajarkan Gus Dur, kita disini untuk mengasah alat perjuangan kita, mengasah nurani dan hati serta komitmen, pikiran juga perjuangan kita” ungkapnya.
Sedangkan, Inayah Wahid yang tampil sebelumnya dengan pembacaan Monolog yang berisi dialog imajiner dengan seorang wali, Inayah mengibaratkan dirinya penjual kain sarung. Dari sarung ini, dengan berwarna warni ini, saat ini warna menjadi identitas sarat kepentingan, namun ia mengingatkan tetap pada akhirnya warna putihlah orang akan memakainya yaitu kafan putih. Monolog ini penuh berisi kritikan terhadap situasi yang terjadi saat ini. (pno/Edi D)