
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, keuntungan dari penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu dampak secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini disampaikan dalam Program Kompas Petang pada Kompas TV, Jumat (11/11).
Menkeu menyebut, dampak langsung dan sangat terbatas dirasakan dari sisi ekonomi lokal. Ia mencontohkan seperti Bali yang selama ini mengalami imbas serius dari pandemi Covid-19, dengan adanya seri pertemuan G20 akan meningkatkan pendapatan daerah.
“Namun berbagai kegiatan-kegiatan ikutan dan di level menteri-menteri itu jelas memberikan dampak langsung occupancy dari perhotelan di Bali maupun di tempat-tempat lain yang menjadi host dari G20 itu meningkat,” ungkap Menkeu.
Di sisi lain hal ini menunjukkan keyakinan bahwa traveling ke Indonesia aman. Menkeu mengatakan, sudah lebih dari setengah juta wisatawan masuk Indonesia yang membuktikan pemulihan yang cukup baik.
Sedangkan dampak tidak langsung dan sangat signifikan yaitu kepemimpinan Indonesia di level dunia. Indonesia sebagai negara emerging dapat menunjukkan kinerja ekonomi yang sangat baik dengan pertumbuhan ekonomi dan pemulihan yang masih meningkat kuat dan inflasi yang relatif rendah.
Di samping itu dengan adanya reformasi di dalam negeri untuk menciptakan iklim investasi yang baik, melalui Presidensi G20 Indonesia dapat memberikan gambaran kepada kepala negara, para menteri, maupun CEO dari berbagai perusahaan domestik dan internasional, untuk melihat Indonesia sebagai negara tujuan yang stabil untuk berinvestasi, stabil, dan pulih sangat kuat.
“Ini akan menimbulkan dampak terhadap perekonomian Indonesia yang mungkin kalau dilihat tidak secara langsung,” pungkas Menkeu. (Edi D/Hms)