
Perdamaian saat kelaparan, dan perdamaian ketika kerusuhan terjadi dimana-mana — tak hanya di Indonesia — lalu perdamaian seperti apa yang bisa dilakukan dan diharap terwujud dalam tata masyarakat yang terus dibuat gaduh ?
Dialog Nasional Gema Perdamaian, begitulah judul yang ditaja dalam pamflet yang mengajak diskusi melalui zoom metting yang informasinya minimal sekali untuk peserta yang berminat. Sehingga bisa dipastikan sebelumnya hanya akan diikuti oleh kalangan terbatas.
Tapi sebagai contoh untuk memahami soal penguasaan teknik komunikasi dan informasi, bisa untuk rujukan membenahi cara bagi khalayak umum agar dapat lebih maju dalam memahami teknik komunikasi dan publikasi yang masih dominan disepelekan, utamanya oleh mereka yang terlanjur getol menggunakan media sosial, namun abai pada prasyarat minimal budaya informasi dan komunikasi yang paling baku dan mendasar.
Penyelenggaranya pun tak begitu jelas, karena yang bisa diperoleh sekedar namanya saja — Gema Perdamaian dengan catatakan kaki Exco of Peace — yang nyaris tak menjelaskan apa- apa tentang instansi maupun lembaga yang menyelenggarakan acara ini.
Ada pula motto “Damai Negeriku, Sehat dan kuat Bangsaku”, semua semakin terkesan sebagai jargon kosong yang tidak jelas pijakan serta dasarnya. Sebab situasi dan kondisi bangsa Indonesia — bahkan dunia — sedang kacau akibat ancaman kemiskinan serta krisis hebat yang belum bisa ditemukan cara mengatasinya. Mungkin pula sekedar untuk mengurangi kepanikan maka disebutlah akibat dari kepanikan dunia sekarang ini disebabkan oleh perang Rusia melawan Ukraina yang masih terus berkepanjangan.
Meski begitu tetap ada baiknya jika dari pembicara utama seperti Prof. Sumanto Al Qurthuby dari Nusantara Institut, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah, Eko Sriyanto Gelgendu Ketua Gerakan Moral RI, Tantowi Yahya, Dokter Luksmi Duarsa Sp. KK., Rudi S Kamri dan keyakinan note speach Guru Dharma SC. Gema Perdamaian, kita simak saja, apa solusi yang mau ditawarkan.
Boleh jadi dari segenap nara sumber ini masih dapat diperoleh pencerahan ditengah kegafuhab mereka yang sedang pasang omong tentang calon presiden, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk jagoannya yang diharapkan mampu merebut kursi kekuasaan di negeri ini nanti, pada tahun 2024.
Acara dialog Nasional yang menekankan pada Gema Perdamaian ini, akan dilaksanakan besok, Sabtu 8 Oktober 2022, pukul 16.00 – 20.00 WITA, tak juga jelas, entah di mana pusat kendalinya, sehingga semakin meyakinkan betapa miskinnya panitia penyelenggara untuk banyak hal, termasuk kontak person Dek Adnyana 081338579071 bersama Putri 087775782919 yang juga sulit dihubungi.
Sekali lagi, sampai berita ini hendak dipublikasikan, kedua kontak person itu tidak bisa dioerolej jawaban untuk memperoleh penjelasan lebih lengkap agar mereka yang berminat mengikuti diskusi publik ini, tidak semakin bingung.
Banten, 7 Oktober 2022