Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ( @ridwankamil ) menyatakan bahwa program migrasi kompor gas elpiji 3 kilogram ke kompor listrik masih akan terus mendapatkan penolakan dari masyarakat Indonesia.
Menurut dia, hal tersebut karena daya yang dibutuhkan kompor listrik yang ada di pasaran saat ini masih terlalu tinggi.
“Kompor listrik yang ada di pasaran ini watt-nya masih tinggi sekali. Jadi ibarat mau masak indomie tapi harus matiin listrik rumah se-kost-an. Nah ini tidak populer,” ungkap Ridwan saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/9/2022).
Mantan wali kota Banding itu menuturkan, program ini bisa terealisasi asalkan telah ditemukan teknologi baru yang membuat daya watt kompor listrik lebih rendah. Termasuk juga teknologi yang membuat proses memasaknya tidak terlalu lama.
“Makanya sebelum ada teknologi kompor listrik rendah daya, kampanye ini agak susah (terealisasi),” tutur dia.
Sementara itu, kata Ridwan, dari sisi sumber energinya, justru berlebih. Bahkan program migrasi kompor listrik tersebut. (Sf)